Alel Yang Menutupi Suatu Sifat Dari Alel Pasangannya Disebut Bersifat

Posted on

Apa itu Alel Dominan dan Alel yang Menutupi Sifat Lainnya?

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat dalam organisme. Dalam genetika, terdapat berbagai konsep dan istilah yang penting untuk dipahami, salah satunya adalah alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya. Alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan perbedaan di antara alel-alel yang terkait dengan suatu gen.

Pengertian Alel Dominan

Alel Dominan

Alel dominan adalah salah satu bentuk alel yang akan mengekspresikan sifat tertentu dalam organisme jika gen yang mengandung alel dominan tersebut hadir dalam kondisi homozigot atau heterozigot. Artinya, kehadiran alel dominan tersebut akan menutupi ekspresi alel lainnya yang berpasangan. Alel dominan ditandai dengan huruf kapital, sedangkan alel yang tidak dominan ditandai dengan huruf kecil. Contohnya, jika alel dominan adalah A dan alel yang tidak dominan adalah a, maka organisme dengan genotipe AA atau Aa akan mengekspresikan sifat yang terkait dengan alel dominan.

Contoh paling sederhana untuk memahami konsep alel dominan ini adalah pewarisan sifat rambut lurus dan rambut keriting pada manusia. Jika kita melihat keluarga yang memiliki orang tua dengan rambut lurus (AA) dan orang tua dengan rambut keriting (aa), maka anak yang dihasilkan dari perkawinan tersebut akan memiliki rambut lurus (Aa). Dalam hal ini, alel rambut lurus (A) adalah alel dominan, sedangkan alel rambut keriting (a) adalah alel yang tidak dominan.

Pengertian Alel yang Menutupi Sifat Lainnya

Alel Yang Menutupi Suatu Sifat Dari Alel Pasangannya Disebut Bersifat

Alel yang menutupi sifat lainnya biasanya disebut sebagai alel resesif. Alel resesif adalah bentuk alel yang tidak akan mengekspresikan sifat tertentu dalam organisme kecuali jika ada dua alel resesif yang berpasangan pada gen tersebut (homozigot resesif). Jika hanya satu alel resesif yang hadir dalam organisme, sifat dari alel dominan yang akan diekspresikan.

Contoh sederhana untuk memahami konsep alel yang menutupi sifat lainnya adalah warna bunga pada tanaman. Misalnya, jika sepasang tanaman dengan warna bunga merah (RR) dikawinkan dengan sepasang tanaman dengan warna bunga putih (rr), maka hasil perkawinan tersebut akan menghasilkan tanaman dengan bunga merah (Rr). Dalam hal ini, alel warna bunga merah (R) adalah alel dominan, sedangkan alel warna bunga putih (r) adalah alel yang tidak dominan.

Contoh Perhitungan Pewarisan Alel Dominan dan Alel yang Menutupi Sifat Lainnya

Untuk memahami lebih lanjut tentang pewarisan alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya, kita bisa melakukan contoh perhitungan menggunakan persentase kemungkinan pada hasil perkawinan antara organisme dengan genotipe yang berbeda. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan pewarisan warna mata pada manusia. Warnanya bisa beragam, seperti cokelat (alel dominan), biru (alel yang menutupi sifat) dan hijau (hasil kombinasi alel dominan dan alel yang menutupi sifat).

Jika pasangan memiliki warna mata cokelat (BB) dan biru (bb), mereka akan menghasilkan anak dengan warna mata cokelat (Bb). Pada generasi F1 ini, anak akan mendapatkan satu alel dominan dari salah satu orang tua dan satu alel yang menutupi sifat dari orang tua yang lain. Mereka disebut sebagai heterozigot karena genotipenya terdiri dari dua alel yang berbeda.

Selanjutnya, jika pasangan heterozigot (Bb) dikawinkan dengan pasangan yang juga heterozigot (Bb), maka ada empat kemungkinan genotipe pada generasi F2. Secara teoritis, ada 25% kemungkinan genotipe homozigot dominan (BB), 25% kemungkinan genotipe homozigot yang menutupi sifat (bb), dan 50% kemungkinan genotipe heterozigot (Bb).

Hasil ini mendemonstrasikan hukum pewarisan genetika yang dikenal sebagai Hukum Mendel Ketiga, yang menyatakan bahwa alel dominan cenderung lebih mungkin diekspresikan daripada alel yang menutupi sifat lainnya.

Penggunaan Konsep Alel Dominan dan Alel yang Menutupi Sifat Lainnya dalam Ilmu Genetika

Konsep alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya sangat penting dalam ilmu genetika. Dengan memahami konsep ini, para ahli genetika dapat menjelaskan pewarisan sifat dalam organisme dan membantu mengidentifikasi risiko pewarisan penyakit keturunan. Seiring dengan kemajuan dalam ilmu genetika, konsep ini juga diaplikasikan dalam berbagai bidang lainnya, seperti pertanian, medis, dan bioteknologi.

Sebagai contoh, ilmuwan pertanian dapat menggunakan konsep alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya untuk menghasilkan tanaman yang lebih produktif atau memiliki sifat yang diinginkan. Dengan mengidentifikasi alel dominan yang berkaitan dengan sifat yang diinginkan, mereka dapat mengawinkan tanaman dengan genotipe yang sesuai untuk mendapatkan tanaman dengan sifat yang diinginkan secara konsisten.

Di bidang medis, konsep alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya sangat penting dalam mendeteksi risiko penyakit genetik atau pewarisan penyakit keturunan. Misalnya, gen BRCA1 dan BRCA2 yang terkait dengan risiko kanker payudara dan ovarium. Jika seseorang memiliki alel dominan BRCA1 atau BRCA2 yang berisiko, mereka lebih mungkin mengembangkan kanker payudara atau ovarium.

Dalam bioteknologi, konsep alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya digunakan dalam rekayasa genetika dan pengembangan organisme hasil modifikasi genetik (GM). Dalam pengembangan tanaman GM, alel dominan yang berkaitan dengan sifat yang diinginkan dapat dimasukkan ke dalam genom tanaman target untuk meningkatkan produktivitas atau ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.

Kesimpulan

Alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya adalah istilah penting dalam genetika yang membantu menjelaskan perbedaan alel-alel pada suatu gen. Alel dominan akan mengekspresikan sifat tertentu dalam organisme jika hadir dalam kondisi homozigot atau heterozigot, sementara alel yang menutupi sifat lainnya baru akan mengekspresikan sifatnya jika berpasangan dengan alel yang sama. Konsep ini memiliki aplikasi yang luas dalam ilmu genetika dan berbagai bidang terkait lainnya, seperti pertanian, medis, dan bioteknologi.

Mengetahui dan memahami konsep alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya akan membantu kita dalam memahami lebih banyak tentang pewarisan sifat dan bagaimana gen mempengaruhi karakteristik organisme. Dalam melakukan pewarisan genetika, perhitungan persentase kemungkinan juga sering dilakukan untuk memprediksi hasil perkawinan yang berkaitan dengan alel dominan dan alel yang menutupi sifat lainnya. Semakin kita memahami genetika, semakin kita dapat menerapkan pengetahuan ini untuk meningkatkan dunia pertanian, kedokteran, dan bidang ilmu pengetahuan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *